Diidap Reza Gunawan, Ini Penyebab dan Gejala Stroke Perdarahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Reza Gunawan mengidap stroke perdarahan sebelum meninggal dunia, Selasa (6/9/2022). Penyakit ini membuat Reza menjalani perawatan intensif selama satu bulan lebih seminggu di rumah sakit.
Dilansir dari Healthline, stroke perdarahan atau yang disebut stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah dan darah menumpuk di jaringan sekitar pecah. Ini memberi tekanan pada otak dan menyebabkan hilangnya darah ke daerah sekitarnya.
Stroke perdarahan terbagi menjadi dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral atau ICH dan perdarahan subarachnoid atau SAH. Pada perdarahan intraserebral, penyebab stroke adalah pecahnya pembuluh arteri di jaringan otak itu sendiri.
Sementara itu, perdarahan subarachnoid lebih jarang terjadi dan perdarahan terjadi pada daerah di antara otak dan jaringan tipis yang melapisi otak. Perdarahan jenis ini sering disebabkan oleh aneurisma yang pecah. Aneurisma adalah pembuluh darah yang menggelembung. Dinding aneurisma lemah, dan terkadang pecah, menyebabkan pendarahan ke lapisan cairan di sekitar otak.
Stroke jenis ini dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi risiko terjadinya kondisi ini meningkat seiring pertambahan usia. Stroke perdarahan juga lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Di samping itu, ada faktor risiko lain yang dapat memicu kondisi ini. Di antaranya kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, konsumsi obat antikoagulan atau pengencer darah, penggunaan obat-obatan terlarang atau NAPZA, pola makan yang tidak sehat hingga waktu tidur yang berlebihan atau gangguan tidur seperti sleep apnea.
Gejala paling khas dari stroke perdarahan adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba atau disebut sakit kepala thunderclap. Hal ini sangat mungkin terjadi pada perdarahan subarachnoid (SAH), tetapi juga dapat terjadi pada perdarahan intraserebral (ICH). Gejala umum lainnya adalah leher kaku, mual dan muntah.
Mengenali gejala awal stroke adalah cara terbaik untuk mendapatkan perawatan medis dengan cepat. Salah satu cara yang populer disebut sebagai FAST, yakni F (facial drooping atau wajah terkulai), dengan melihat apakah orang tersebut bisa tersenyum dan melihat apakah mulut atau matanya terkulai.
A (arm weakness atau lengan yang lemah), yaitu dengan memeriksa apakah orang itu bisa mengangkat kedua tangannya. S (speech problems atau gangguan berbicara), yaitu dengan mencari tahu apakah orang itu bisa berbicara dengan jelas dan memahami apa yang Anda katakan. T (time to call 119 atau waktunya menelepon 199), yaitu dengan menelepon ambulans jika orang tersebut menunjukkan semua tanda-tanda di atas.
Lihat Juga: Fisioterapi Gratis Bantu Pasien Stroke dan Saraf Kejepit di Rusunawa Sumur Welut Surabaya
Dilansir dari Healthline, stroke perdarahan atau yang disebut stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah dan darah menumpuk di jaringan sekitar pecah. Ini memberi tekanan pada otak dan menyebabkan hilangnya darah ke daerah sekitarnya.
Stroke perdarahan terbagi menjadi dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral atau ICH dan perdarahan subarachnoid atau SAH. Pada perdarahan intraserebral, penyebab stroke adalah pecahnya pembuluh arteri di jaringan otak itu sendiri.
Sementara itu, perdarahan subarachnoid lebih jarang terjadi dan perdarahan terjadi pada daerah di antara otak dan jaringan tipis yang melapisi otak. Perdarahan jenis ini sering disebabkan oleh aneurisma yang pecah. Aneurisma adalah pembuluh darah yang menggelembung. Dinding aneurisma lemah, dan terkadang pecah, menyebabkan pendarahan ke lapisan cairan di sekitar otak.
Stroke jenis ini dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi risiko terjadinya kondisi ini meningkat seiring pertambahan usia. Stroke perdarahan juga lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Di samping itu, ada faktor risiko lain yang dapat memicu kondisi ini. Di antaranya kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, konsumsi obat antikoagulan atau pengencer darah, penggunaan obat-obatan terlarang atau NAPZA, pola makan yang tidak sehat hingga waktu tidur yang berlebihan atau gangguan tidur seperti sleep apnea.
Gejala paling khas dari stroke perdarahan adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba atau disebut sakit kepala thunderclap. Hal ini sangat mungkin terjadi pada perdarahan subarachnoid (SAH), tetapi juga dapat terjadi pada perdarahan intraserebral (ICH). Gejala umum lainnya adalah leher kaku, mual dan muntah.
Mengenali gejala awal stroke adalah cara terbaik untuk mendapatkan perawatan medis dengan cepat. Salah satu cara yang populer disebut sebagai FAST, yakni F (facial drooping atau wajah terkulai), dengan melihat apakah orang tersebut bisa tersenyum dan melihat apakah mulut atau matanya terkulai.
A (arm weakness atau lengan yang lemah), yaitu dengan memeriksa apakah orang itu bisa mengangkat kedua tangannya. S (speech problems atau gangguan berbicara), yaitu dengan mencari tahu apakah orang itu bisa berbicara dengan jelas dan memahami apa yang Anda katakan. T (time to call 119 atau waktunya menelepon 199), yaitu dengan menelepon ambulans jika orang tersebut menunjukkan semua tanda-tanda di atas.
Lihat Juga: Fisioterapi Gratis Bantu Pasien Stroke dan Saraf Kejepit di Rusunawa Sumur Welut Surabaya
(dra)